Antara sekolah, pekerjaan, dan warna hidup

Demi masa.Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian,kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.

>> school complicity
apakah yang engkau cari?;
bahkan setelah ini kemanakah kamu akan pergi?

Dari teman-temanku,
Pernah suatu ketika kami hidup bersama
Di kantin,di ruang kelas, di emperan masjid, di lapangan, di dalam bis kota
Dan didalam segalanya; kita pernah bersua
Tanpa pernah mengerti arti hidup setelahnya
Dan semua menjalin ikatan pertemanan yang indah, dibalik rutinitas statistika dan visualisasi yang coba kami geluti setiap hari, dan entah kapan kami harus mengundurkan diri dari hidup seperti ini.

Kami sudah melewati jembatan penyeberangan yang akan menghantarkan kepada pulau kehidupan kecil ini, sebuah pulau masing-masing dengan nama kami

Terlalu kompleks, bahkan jikapun kami harus mewarnai gambar besar hidup didepan kami,Karena tekadang kertas kami harus ditulis oleh orang lain, selain tanda tangan sebagai satu-satunya perkataan kami.

Dan ketika kamipun harus berpisah, berpencar dan mengelana seorang diri; disini kami masing-masing harus mengerti, tentang perjuangan sekolahan selama ini

Pukul 12.00
Pukul 17.00
Pukul 21.00
Pukul 00.00
Pukul 05.30
“kami masih bertempur, bahkan hingga detik ini” tanpa peduli keluh kesah, marah dan kesabaran-kesabaran yang semakin diuji

>> domain-domain
“aku di pekanbaru, bagaimana kabar denpasar”
“denpasar sehat, makasar bagaimana”
“begitulah, Jakarta! Apa kabar Jakarta!”
“suprise! Batam masih baikkah?”
“masih sibuk bung!papua…?”
“kami baik-baik saja, semarang masih solid”
“Alhamdulillah….”

seperti itulah,
kami tak pernah menyadari bahwa suatu hari akan pergi sejauh ini,
mencoba menemukan ‘rumah’ bagi kehidupan ini; dibalik profesi yang kami jalani kini

“bahkan setelah ini kemanakah kamu akan pergi?”
aku tak tau, biarlah waktu akan menuntunku, namun yang pasti aku akan pamit

padamu“bahkan setelah ini kemanakah kamu akan pergi?"
jangan begitu kawan, inilah hidupku; entah di kota, hutan belantara maupun lautan lepas, terlepas dari itu, ijinkanlah aku

“bahkan setelah ini kemanakah kamu akan pergi?”
pasti, dan selama ini kehidupan inilah yang mengajariku untuk melihat betapa bumi itu bulat, disana banyak orang yang berjuang keras, gagal, berpesta pora maupun terpuruk hingga ajalnya tiba

“bahkan setelah ini kemanakah kamu akan pergi?”
disana ada mimpi kecil kita kawan, yang belum ditaklukkanm, aku ingin kesana

>> smeel like teen spirit
tersenyumlah kawan, puaskanlah dirimu, aku tau kamu datang dari jauh
tersenyumlah kawan, kita sama menjalani hari-hari indah dibawah langit yang sama
namun tidak dengan keberuntungan yang sama.

Namun dengan crayon dipundak kita, mari kita warnai dunia ini dengan cerita tentang kita
Biar hitam maupun putih, kitalah kemudinya

Sekolah---( Pekerjaan -----( Warna)